Kemusykilan kaum wanita yang terjadi
pada zaman sekarang ini adalah tentang cara berhias mereka, senang berkumpul
dan mengerjakan hal-hal yang tidak berguna di pusat-pusat keramaian. Semua itu
merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya.
Yang dimaksud dengan wanita yang senang
memamerkan perhiasannya adalah seorang wanita yang senang menampakkan diri di
hadapan lawan jenisnya dengan segala keindahan yang mengundang perhatian.
Misalnya dengan pakaiannya, ucapannya, cara berjalannya maupun semua sikap yang
mendatangkan laki-laki terpikat kepadanya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah
berfirman.
"Artinya : Dan janganlah kamu
berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu".
[Al-Ahzab : 33]
Mujahid mengatakan. "Wanita yang
keluar rumah yang berjalan dihadapan laki-laki yang bukan muhrimnya telah bertabarruj
(bersolek) dengan tabarruj jahiliyah.
Tabarruj adalah menampakkan keelokan
tubuh dan kecantikan wajah berikut pesonanya. Atau seperti kata Imam Bukhari.
"Tabarruj" adalah perbuatan wanita yang memamerkan segala kecantikan
miliknya.
Sedangkan Qatadah berkata. "Kaum
wanita memiliki kesenangan berjalan-jalan dan sikap genit, dan Allah Azza wa
Jalla melarang semuanya itu". [Tafsir Al-Qur'an Al-Adzim, Qatadah
III/482]
Untuk menjaga masyarakat dari bahaya
ini, menjaga tubuh wanita dari tindak kejahatan, menjaga mereka supaya tetap
punya rasa malu dan kehormatan dan demi menghindarkan jiwa kaum laki-laki agar
jangan sampai tertipu serta tersungkur dalam kenistaan, maka Allah melarang
wanita dari menampakkan perhiasannya, Firman Allah.
"Artinya : Katakanlah kepada
wanita-wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka,
atau bapak mereka, atau bapak suami mereka, atau putra-putra mereka, atau
putra-puteri suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putra-putra
saudara perempuan mereka, perempuan-perempuan (sesama Islam), hamba sahaya yang
mereka miliki, pembantu laki-laki yang tidak mempunyai keinginan, anak-anak
yang belum mengerti melihat aurat perempuan. Dan janganlah menghentakkan
kakinya supaya diketahui perhiasan-perhisannya yang tersembunyi. Dan taubatlah
kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya memperoleh
keberuntungan". [An-Nur : 31]
Ingatlah wahai wanita Muslimah, akan
firman Allah "Dan janganlah menampakkan perhiasannya". Perlu
diketahui bahwa perhiasan itu tidak tertentu pada satu bagian anggota tubuh
atau pakaian. Ayat tersebut secara tegas menunjukkan bahwa setiap anggota tubuh
bisa jadi merupakan perhiasan dan sumber dari timbulnya rangsangan dan wanita
yang bertaqwalah yang dapat menghargai hal itu, karena alasan takut pada siksa
dan murka Allah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,
dia menceritakan, Rasullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda.
"Artinya : Ada dua kelompok
penghuni neraka yang belum pernah aku melihatnya, yaitu : Suatu kaum yang
bersamanya cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk mencambuk orang-orang,
dan wanita-wanita berpakaian tetapi telanjang, genit, kepalanya seperti punuk
unta yang miring, mereka tidak akan masuk surga, tidak juga mencium bau surga,
sesungguhnya bau surga tercium dari jarak ini dan itu".
[Hadits Riwayat Muslim]
Saudariku, perhatikanlah ancaman yang
sangat menyeramkan dan juga adzab yang pedih itu bagi wanita yang merasa bangga
dengan kecantikannya di hadapan laki-laki yang bukan muhrimnya. Sejenak dia
tampak bahagia dan gembira, padahal di akhirat kelak, perbuatan itu merupakan
salah satu faktor diharamkannya masuk surga, dan sebaliknya akan dimasukkan ke
dalam neraka.
Semoga Allah senantiasa memberikan
ampunan kepada Anda, Saudariku, atas kekhilafanmu memperlihatkan perhiasan di
hadapan laki-laki yang bukan muhrim Anda, baik itu berupa kesengajaan tidak
mengenakan hijab yang telah ditetapkan syari'at maupun dengan memakai
wangi-wangian pada setiap kali keluar rumah supaya mereka mencium baunya.
Sesungguhnya semua itu akan mendatangkan siksaan pada hari kiamat kelak.
Disalin dari buku 30 Larangan Bagi Wanita, oleh Amr Bin
Abdul Mun'in, terbitan Pustaka Azzam - Jakarta.
Posting Komentar