Berbicara tentang mahasiswa tentu tidak akan terlepas dari tanggung jawab yang diemban dari kata mahasiswa itu sendiri. makna MAHA di depan siswa memberikan beban tersendiri, yakni kita mahasiswa dituntut untuk senantiasa menuntut ilmu dalam segala kesempatan sepanjang hayat. Tidak hanya di bangku kuliah yang memberikan hardskill berupa ilmu keprofesian yang akan ditekuni, akan tetapi juga softskill seperti kemampuan memimpin dan bekerjasama, dan tak kalah pentingnya lifeskill yang bukan lain adalah idealisme seseorang yang akan menjadi dasar untuk bertindak dan melangkah.
Lingkungan kampus merupakan sebuah lingkungan ideal dimana seseorang bisa mengembangkan intelektualitas, kepekaan sosial dan idealisme. Banyak orang mengatakan bahwa kampus adalah dunia mimpi yang sangat jauh dari dunia nyata di luar kampus. Terlepas dengan adanya pandangan seperti itu, perlu diakui bahwa memang pemimpin, pengusaha, serta ilmuwan berasal dari sini.Keberhasilan sebuah kampus oleh berbagai lembaga akreditasi kampus selalu menilai bagaimana kualitas dari alumni kampus tersebut. Tidak hanya sebatas kapasitas intelektualnya saja, akan tetapi juga meliputi aspek kecerdasan sosial, emosional dan spiritiual. Menjadi mahasiswa yang paripurna tentu adalah keinginan dari semua mahasiswa di Indonesia dan tentu diperlukan satu langkah sistemik untuk merekayasa agar semakin banyak mahasiswa yang dapat mencapai ke-paripurna-annya.
Lembaga dakwah kampus (LDK) hadir sebagai sebuah solusi untuk mewujudkan mahasiswa yang paripurna. Karena LDK memiliki berbagai potensi untuk melakukan hal ini, potensi itu antara lain:
- Membawa ajaran Islam yang komprehensif dalam membentuk karakter manusia;
- Terdiri dari kader puritan yang memiliki semangat tinggi untuk mengajak orang lain dalam kebaikan;
- Inklusifitas yang dimiliki LDK. Sesuai ajaran Islam yang memang rahmatan lil’alamin, bisa diterjemahkan pula dengan LDK untuk semua;
- Kokoh dan Dinamis, potensi ini melekat pada LDK yang relatif stabil dari gejolak konflik dan baik dalam hal regenerasi. Dengan kekuatan ukhwah LDK relatif siap melakukan perubahan selama masih dalam koridor syariah;
- Lintas Keilmuan. LDK mampu mengsinergikan semua potensi keilmuan, program studi, dan keprofesian yang ada di sebuah kampus.
Mengoptimalkan kinerja LDK agar mencapai titik yang optimal tentu bukan hal yang mudah. Dibalik potensi besar LDK, masih banyak kekurangan LDK yang perlu dibenahi dengan baik, kekurangan LDK yang sering ditemui antara lain :
- Kekurangan kader dakwah yang menyebabkan LDK tidak bisa bergerak dan berkembang dengan cepat;
- Minim kreasi dan inovasi dakwah yang menyebabkan LDK tampak tidak membumi dan menyentuh objek dakwah secara dekat;
- Pertentangan internal LDK ketika akan melakukan perubahan pola dakwah yang revolusioner;
- Kekurangan finansial yang berakibat pada terhambatnya program dakwah yang akan dijalankan;
- Kurang percaya dirinya kader dalam berdakwah yang disebabkan pada kurangnya ilmu pengetahuan atau merasa tidak cukup bangga sebagai seorang kader LDK;
- Citra beberapa kader dakwah yang tidak begitu baik dalam hal akademik membuat citra bahwa LDK di isi oleh kader yang tidak baik dalam hal akademik;
- Lemahnya jaringan yang dimiliki oleh LDK, sehingga kurang mampu bekerjasama dengan banyak pihak.
Tantangan besar LDK di masa datang tidak memberikan ruang terlalu besar bagi kekurangan yang bersifat klasik. Karena, hanya akan menjadi benalu bagi perkembangan LDK. Perubahan struktur sosial masyarakat kampus menjadi tantangan utama yang perlu di jawab oleh LDK. Perubahan ini hampir terjadi di seluruh kampus di Indonesia, perubahan tersebut disebabkan antara lain oleh :
- Perbedaan jalur masuk perguruan tinggi yang berdampak adanya kelas ekonomi diantara mahasiswa;
- Arus media dan globalisasi yang berdampak pada tuntutan akan perubahan pola dakwah yang lebih banyak mengoptimalkan kekuatan jaringan, pencitraan dan media maya;
- Beban akademik yang berdampak semakin banyaknya mahasiswa yang hanya mementingkan kuliah dan nilai;
- Cara pandang tentang aktifitas kemahasiswaan yang menjadi sekedar event organizer saja tanpa adanya nilai yang melekat.
LDK harus berubah dari kebiasaan lama dan meninggalkan zona nyaman yang menjadi pijakan selama ini. Karena dunia kampus berubah, maka LDK pun harus mampu menyesuaikan dengan tetap menjaga koridor syariah yang membuat LDK tetap sebagai lembaga dakwah yang mampu mengsinergikan intelektualitas, kepekaan sosial dan idealisme. Untuk itu diperlukan rekayasa yang menyeluruh di dalam tubuh LDK yang meliputi;
- Rekayasa yang berupa perubahan paradigma dakwah bagi kader LDK agar lebih inklusif terhadap objek dakwah dan dinamis akan perubahan struktur sosial kampus;
- Rekayasa yang berupa pembenahan sistem LDK itu sendiri dengan melakukan integrasi yang dinamis diantara semua bidang dakwah di dalam LDK.
MARI KITA MEREKAYASA LEMBAGA DAKWAH KAMPUS KITA !
Posting Komentar