ERA reformasi yang diharapkan banyak membawa dampak perubahan bagi bangsa dan negara ini, ternyata tidak demikian yang dirasakan. Bahkan reformasi dinilai sudah mati suri, dan pemerintahan tidak berjalan sesuai harapan karena kabinet tidak bekerja maksimal.
Akibatnya, kini ada kerinduan untuk merubah reformasi yang telah mati suri tersebut, dengan demokrasi terpimpin. Tujuannya agar kabinet tidak dipengaruhi partai-partai dan dapat melaksanakan agenda-agenda kerja demi kepentingan rakyat.
Hal itu dikemukakan Wartawan Senior Kompas, Budiarto Shambazy pada matanews.com, usai mengikuti diskusi yang mengangkat tema “Reformasi Mati Suri” yang diadakan di Warung Daun Cikini, Jakarta Sabtu 21 Mei 2011.
Menurut Budiarto, demokrasi terpimpin cocok dengan masyarakat Indonesia karena dikontrol langsung oleh pemimpin yang kuat. Namun Budiarto menolak otoritas tinggi terhadap kekuasaan Presiden sebagai sistem Presidensil.
“Demokrasi terpimpin lebih pas dengan kita, kita bisa lihat pada masa dulu ketika era Soekarno dan kemudian dilanjutkan oleh Soeharto,” ucap Budiarto.
Namun Budiarto menambahkan, bahwa demokrasi terpimpin yang dimaksudkan adalah kepemimpinan yang kuat yang mampu membawa pemerintahan ke agenda kerja demokrasi.
“Strong leadershipnya itu loh yang harus kita ambil,” komentarnya.(pta/hms)
Akibatnya, kini ada kerinduan untuk merubah reformasi yang telah mati suri tersebut, dengan demokrasi terpimpin. Tujuannya agar kabinet tidak dipengaruhi partai-partai dan dapat melaksanakan agenda-agenda kerja demi kepentingan rakyat.
Hal itu dikemukakan Wartawan Senior Kompas, Budiarto Shambazy pada matanews.com, usai mengikuti diskusi yang mengangkat tema “Reformasi Mati Suri” yang diadakan di Warung Daun Cikini, Jakarta Sabtu 21 Mei 2011.
Menurut Budiarto, demokrasi terpimpin cocok dengan masyarakat Indonesia karena dikontrol langsung oleh pemimpin yang kuat. Namun Budiarto menolak otoritas tinggi terhadap kekuasaan Presiden sebagai sistem Presidensil.
“Demokrasi terpimpin lebih pas dengan kita, kita bisa lihat pada masa dulu ketika era Soekarno dan kemudian dilanjutkan oleh Soeharto,” ucap Budiarto.
Namun Budiarto menambahkan, bahwa demokrasi terpimpin yang dimaksudkan adalah kepemimpinan yang kuat yang mampu membawa pemerintahan ke agenda kerja demokrasi.
“Strong leadershipnya itu loh yang harus kita ambil,” komentarnya.(pta/hms)
Posting Komentar