:
News Update :
Home » , , » Tempe dan Telor Gosong

Tempe dan Telor Gosong

Penulis : SDIT AL QUDWAH on Kamis, 15 September 2011 | 00.44


Dua puluh tahun telah berlalu, namun masih terbayang jelas kenangan indah itu:

Suatu malam, ibu yg bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari, membereskan rumah tanpa pembantu, jam tujuh malam ibu selesai menghidangkan makan malam untuk ayah yang sangat sederhana berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.

Sayangnya karena mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit gosong! Saya melihat ibu sedikit panik, tapi tdk bisa berbuat banyak, minyak gorengnya sudah habis. Kami menunggu dengan tegang apa reaksi ayah yang pulang kerja, pasti sudah capek melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong.

Luar biasa ! Ayah dengan tenang menikmati dan memakan semua yang disiapkan ibu dengan tersenyum, dan bahkan berkata, "Bu terima kasih ya!" Lalu ayah terus menanyakan kegiatan saya & adik di sekolah.

Selesai makan, masih di meja makan, saya mendengar mama meminta maaf karena telor dan tempe yang gosong itu dan satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan: "Sayang, aku suka telor dan tempe yang gosong."

Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur kepada ayah, saya bertanya apakah ayah benar-benar menyukai telur dan tempe gosong?"

Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya yang kekar dan berkata, "Anakku, ibu sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar sudah capek. Jadi sepotong telor dan tempe yang gosong tidak akan menyakiti siapa pun kok!"

Ini pelajaran yang saya praktekkan di tahun-tahun berikutnya : "Belajar menerima kesalahan orang lain, adalah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh dan abadi. Ingatlah emosi tidak akan pernah menyelesaikn masalah yang ada dan selalulah berpikir dewasa mengapa sesuatu hal itu bisa terjdi pasti punya alasannya sendiri... Janganlah kita menjdi orang yang egois hanya mau dimengerti, tapi tidak mau mengerti.

Tua itu pasti, tapi Dewasa itu PILIHAN, dan Manusia yang dewasa adalah manusia PILIHAN.




Wallahu'alam bishowab



Jarot Sumarjono

Dari Sebuah Milis
Share this article :

Posting Komentar

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. LDK - KEMAS . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger